Rabu, 11 Juni 2014

Tanpa Kata

Hampir 2th sudah engkau yang menemani, engkau yang sabar menghadapiku, engkau yang membuatku berani untuk melangkah sejauh ini dan berani keluar dari zona nyamanku. Engkau salah satu lelaki yang aku kagumi selain rasulku dan ayahku. Thanks dear untuk semua itu, tak banyak yang bisa ku lakukan untuk membalas semua itu selain hanya dengan rasa sayang dan kasih yang tulus untukmu. J
Dan kau berikan aku alasan untuk tetap di sini, bertahan untuk tetap mempertahankan semuanya. Karena engkau mampu buat suatu kisah untukku yang indah. Sebuah kesempurnaan bukanlah milik ku atau pun milikmu, namun engkau selalu ada untukku, lengkapi hidupku dengan indah, kau ukir warna dengan indah, ada tawa, ada tangis dan ada bahagia. Dan hakikat cinta itu tak selamanya penuh dengan senyum namun ada kalanya kita tersandung jatuh, dan ada pula yang namanya kerikil yang harus kita hadapi sehingga ada kalanya kita menangis.
Tahukah engkau wahai lelaki yang kukagumi ? aku mengetahui apa yang  engkau sembunyikan dariku. Dari yang engkau dulu pernah menyatakan cintamu kepada seorang wanita lain yang ku kenal, siapa dirinya dibelakangku. Engkau sering mengajaknya keluar, “datting”, tapi sayang engkau selalu ditolak. Namun, aku mengetahui dirinya nampaknya menyukaimu, namun dia memikirkan perasaanku. Tahukah engkau?  kami ini wanita, jadi kami mampu merasakan hal yang sama. J
Hei kamu lelaki yang kukagumi. Tahukah kamu bagaimana rasanya ketika mengetahui hal tersebut ? Rasanya itu, bak ditampar amat keras, sakiit. Namun, yang tak pernah kusadari, aku mampu bertahan di situ, berusaha menganggap tak pernah terjadi apa-apa. Dan aku pun belajar dari kamu yang selalu mampu menyembunyikan semua hal itu dariku. J
Hei, kamu lelaki yang kukagumi. Tahukah kamu, walaupun aku tak mampu mencurahkan seluruh perhatianku kepadamu, dan aku pun tak mampu selalu mencurahkan perhatianku setiap saat untukmu. Namun, ketahuilah jikalau aku pun mampu merasakan jikalau ada yang berubah darimu, dari sikapmu, dan hal yang berbeda dari berjalannya hubungan ini. Seperti yang kurasakan akhir-akhir ini, aku merasa ada orang lain masuk ke dalam hubungan ini. Nampaknya, memang benar adanya. Bahkan, aku tak mengerti dan tak mengenal siapa dia. Muncul dengan tiba-tiba, nampak manja terhadapmu, asa ingin selalu diperhatikan olehmu, hingga membuat update yang seperti itu. padahal aku yang merupakan kekasihmu saja tak sampai seperti itu, aku mengerti engkau sibuk dengan tugasmu, aku tak ingin mengganggu waktumu, aku ingin kau benar-benar focus dengan tugasmu. Karena aku mengerti itu merupakan salah satu dari tugas akhirmu, aku tak ingin engkau gagal. Aku yakin kalian sudah bertukar nomor hp bahkan kalian sudah sering chatting, contact.an. namun, kamu mampu menutupi semua itu dariku. Good job dear, tapi ingatlah aku bisa merasakannya. J
Wahai engkau lelaki yang kukagumi, semua hal tersebut mampu membuatku menangis namun sekaligus membuatku semakin kuat dalam menghadapi setiap rintangan. Karena aku yakin Tuhan mempunyai rencana yang indah dibalik setiap masalah yang dihadapi hambanya. Aku yakin itulah yang namanya batu kerikil dalam sebuah hubungan. Jikalau ia mampu menghadapi itu berarti ia lolos dari ujian yang telah diberikanNya. Aku hanya berusaha menghadapi semuanya dengan sikap positif, walaupun tak ayal aku harus menelan pil pait itu, merasakan perih dan harus menitikan air mata ketika aku mulai tak sanggup untuk menahan semua rasa di dalam dada.
Wahai engkau lelaki yang kukagumi, tahukah seringkali aku berpikir jikalau aku itu bodoh, aku itu konyol. Mengapa aku itu bodoh? Aku mampu bertahan dengan orang yang pernah bermain api dibelakangku, menyatakan cintanya kepada orang lain. Aku itu konyol, aku bisa berteman dekat, mengajari cewek yang pernah engkau sukai yang pernah kau tembak, sampai aku menginap di kosnya. Teman dekatku pun mengatakan hal yang sama Arin konyol. Namun, satu aku hanya berniat untuk membantunya, tak ada sedikitpun niat lain, aku berusaha bersikap sebiasa mungkin, dan berusaha melupakan yang telah lalu. Tiada guna aku masih mengingat semua hal itu.
Wahai engkau lelaki yang kukagumi, aku memang tak pernah tahu apa yang ada dihatimu. Bahkan mungkin memang aku tak pernal mengenal siapa kamu. Entahlah, siapa kamu ? setiap mengingat siapa engkau? Hanya ada selintas dalam benakku, engkau hanyalah orang yang selama ini bersabar mengahadapiku, orang yang memberikan warna dalam hidupku, orang yang mampu membuatku bisa keluar dari zona nyamanku, aku mengagumi sosokmu yang berani berjuang demi kebahagian orang tuamu di masa tuanya kelak, mengusahakan hari tua mereka dengan indah, engkau yang selalu berusaha sendiri untuk dirimu sendiri, engkau orang yang tak banyak omong. Sungguh teramat bodohlah aku, aku dekat denganmu selama ini namun aku tak mampu untuk masuk dalam hatimu, tak mampu mengenalmu lebih dekat. Aku merasa aku tak pantas. Siapalah aku ?
Wahai lelaki yang kukagumi, jadilah engkau lelaki yang amanah. Lelaki yang mampu menjadi panutan untuk makmummu kelak. Aku tak lagi berharap banyak, hanya satu yang ku ingin sekarang, melakukan semua karena Allah, untuk kalian orang yang kusayang, dan melakukan yang terbaik. Walaupun dalam sujudku ku selalu menyelipkan doa untukmu, menyelipkan sebersit doa ingin menggelar sajadah bersamamu, dan menjadi makmummu. Namun, aku kembalikan lagi kepada sang Ilahi, setidaknya aku telah berusaha, mengusahakan semuanya, mengusahakan yang terbaik.
Jadilah yang terbaik untuk dirimu, keluargamu, dan orang-orang yang kau sayang. J

Aku menyayangimu, dan selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Sayang dan rinduku padamu selalu karena Allah. J 

Noname.